TIMES SAMPANG, SAMPANG – Sebagai upaya memberdayakan masyarakat melalui pengembangan potensi lokal Madura, tim dosen Universitas Trunojoyo Madura mendampingi Kelompok Tani Aeng Lestari, Ketapang, Sampang.
Kelompok Tani Aeng Lestari memfokuskan pada tanaman herbal atau rempah-rempah, dengan produknya adalah minuman dan suplemen kesehatan herbal.
Kegiatan ini merupakan hibah pengabdian masyarakat yang didanai oleh DRTPM Ditjen Dikti. Usulan kegiatan ini berhasil lolos pendanaan untuk tahun anggaran 2024. Tim pengabdian terdiri dari Iffan Maflahah, Dian Farida Asfan (Prodi TIP), dan Fathor A.S. (Prodi Manajemen).
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan diversifikasi produk dan manajemen pemasaran. Salah satu inovasi teknologi yang didesiminasikan adalah pengemasan produk herbal dalam bentuk kapsul.
tm dosen Universitas Trunojoyo Madura mendampingi Kelompok Tani Aeng Lestari, Ketapang, Sampang untuk pengembangan produk herbal. (Foto: dok UTM)
Selain memberikan pelatihan, kegiatan ini juga memfasilitasi kelompok tani dengan penyerahan alat berupa mesin pengaduk dan pengepres.
Ketua tim, Iffan Maflahah, menyoroti bahwa potensi lokal yang dimiliki Madura masih sangat besar dan berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut. Menurutnya, sumber daya alam dan budaya di Madura memberikan fondasi kuat untuk pengembangan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
"Potensi ini dapat dimanfaatkan secara optimal jika dikelola dengan pendekatan yang tepat dan berkelanjutan, terutama dengan memperhatikan kearifan lokal yang ada," ucapnya, Sabtu (7/9/2024).
Namun, Iffan juga mencatat bahwa masih terdapat kesenjangan signifikan dalam hal manajemen dan teknologi di wilayah tersebut. Banyak potensi yang belum tergarap maksimal akibat keterbatasan akses terhadap teknologi modern dan tata kelola yang efisien.
Di sinilah peran civitas akademika Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi penting, dengan memberikan dukungan berupa fasilitasi teknologi dan pembekalan manajemen yang dapat menjembatani kesenjangan ini.
"Dengan adanya kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat, pengembangan potensi Madura dapat lebih terarah dan berdampak luas," ucapnya.
Iffan berharap, kegiatan-kegiatan yang melibatkan UTM ini tidak hanya membawa manfaat bagi masyarakat, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan. Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis di luar kampus yang akan memperkaya wawasan mereka sekaligus mendukung pengembangan potensi daerah.
"Semoga kegiatan ini mampu memberikan kontribusi nyata baik bagi masyarakat maupun mahasiswa," tuturnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Universitas Trunojoyo Madura Berdayakan Masyarakat Melalui Produk Olahan Rempah
Pewarta | : Nadya Shafira Putri (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |