TIMES SAMPANG, PONOROGO – Kabupaten Ponorogo tak hanya dikenal sebagai Bumi Reog. Kini, sebuah titik koordinat baru di Desa Sragi, Kecamatan Sukorejo, mulai menjadi buah bibir para pemburu rasa. Adalah \, pusat kuliner yang menawarkan sensasi makan di tengah suasana pedesaan dengan cita rasa yang menggetarkan lidah.
Berbeda dengan ayam panggang pada umumnya yang diproses cepat, Ayam Panggang Dadapan mempertahankan teknik pengolahan tradisional. Ayam kampung pilihan dipanggang di atas bara kayu yang dijaga suhunya, memberikan aroma smoky yang meresap hingga ke serat daging terdalam.

Siraman bumbu santan kental dengan paduan rempah khas "ndeso"—cabai, bawang, dan kemiri—menciptakan harmoni rasa antara pedas, gurih, dan sedikit sentuhan manis. Tekstur dagingnya pun tetap juicy meski bagian luarnya tampak kering kecokelatan.
Kehadiran pusat kuliner ini membawa angin segar bagi perekonomian Desa Sragi. Kawasan Dadapan yang dulunya tenang, kini bertransformasi menjadi deretan warung yang tertata, namun tetap mempertahankan kesan asri.
"Ayam panggang di sini punya karakter beda. Bumbunya benar-benar meresap, dan yang paling penting ayamnya empuk, tidak alot sama sekali. Suasananya juga bikin betah untuk makan bareng keluarga," ujar Susini Erlianti, salah satu pengunjung asal Balikpapan yang sengaja datang demi menuntaskan rasa penasaran.

Senada dengan Susini Erlianti, Aminah, warga setempat, mengaku bangga wilayahnya kini ramai dikunjungi wisatawan dari luar kota.
"Dulu Sragi hanya desa biasa, sekarang tiap akhir pekan parkiran penuh. Ini membantu warga sekitar bisa ikut berjualan camilan dan minuman juga," ungkapnya.
Bagi Anda yang berencana berkunjung, ada beberapa hal yang membuat Ayam Panggang Dadapan layak masuk dalam daftar bucket list kuliner Anda. Menggunakan resep turun-temurun yang tidak pelit bumbu.
Meski menggunakan ayam kampung, harga tetap bersahabat bagi kantong semua kalangan.
Tips Berkunjung
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, disarankan datang sebelum jam makan siang agar tidak kehabisan stok atau mengantre terlalu lama. Jangan lupa memesan pendamping setianya, urap sayur segar dan sambal bawang yang pedasnya nendang.
Ayam Panggang Dadapan bukan sekadar tempat makan, ia adalah representasi bagaimana kekayaan rasa tradisional mampu menghidupkan sebuah desa dan memikat hati para pelancong kuliner. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menelusuri Aroma Asap Desa Sragi, Ayam Panggang Dadapan Jadi Magnet Baru Kuliner Ponorogo
| Pewarta | : M. Marhaban |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |