TIMES SAMPANG, TUNISIA – Resepsi Diplomasi Indonesia–Tunisia di Radisson Blu Hotel & Convention Center, Tunis, Kamis (18/9/2025), berlangsung meriah. Lebih dari 200 tamu undangan, mulai diplomat, akademisi, hingga tokoh masyarakat Tunisia, terpesona oleh penampilan seni budaya Nusantara.
Tari Ratu Jaroeh dari Aceh, Ondel-Ondel Betawi, hingga Zapin Muara tampil memukau. Mahasiswa Indonesia juga menyajikan musik kolaborasi tradisional dan modern yang mendapat sambutan hangat.
Suasana khidmat tercipta saat hadirin berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Humat al-Hima, lagu kebangsaan Tunisia.
Seorang guru bahasa Arab dari universitas ternama di Tunisia mengaku kagum. “Indonesia sangat indah. Tarian dan musiknya begitu menarik, membuat saya ingin belajar lebih banyak tentang budaya Indonesia,” ujarnya.
Selain budaya, acara ini juga menyinggung kerja sama ekonomi.
Menteri Agama Tunisia, Dr. Ahmed Adhoum, menyebut Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) hampir rampung ditandatangani. Ia juga menyinggung pembahasan pengakuan sertifikat halal bersama.
“Kerja sama ini akan membuka jalan baru bagi masa depan yang lebih gemilang,” katanya.
Resepsi ditutup dengan jamuan makan malam khas Indonesia-Tunisia serta ramah tamah. Kehadiran mahasiswa Indonesia membuat suasana makin semarak. Acara ini diharapkan semakin mempererat hubungan Indonesia–Tunisia, sekaligus membuka peluang kerja sama lebih luas lewat budaya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Budaya Indonesia Jadi Senjata Diplomasi di Tunisia
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |