https://sampang.times.co.id/
Berita

Duka di Balik Tragedi: Kisah Ayah Korban yang Ikhlas, Tak Menuntut Ponpes Al Khoziny

Minggu, 05 Oktober 2025 - 18:45
Duka di Balik Tragedi: Kisah Ayah Korban yang Ikhlas, Tak Menuntut Ponpes Al Khoziny Abd Rohim, ayahanda Muhammad Azka Ibadurrahman, terlihat pasrah saat menerima dokumen penyerahan jenazah putranya yang menandai berakhirnya penantian panjang keluarga dan dimulainya proses pemakaman. (Foto Zisti Shinta/TIMES Indonesia)

TIMES SAMPANG, SIDOARJO – Duka mendalam masih terasa di hati Abd Rohim (47). Namun, ia mengaku lega mengetahui kepastian kabar putranya, Muhammad Azka Ibadurrahman (13), salah satu korban reruntuhan Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.

Setelah hampir sepekan menanti kabar, jenazah santri kelas 1 SMP itu akhirnya ditemukan dan berhasil diidentifikasi pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Proses ini mengakhiri penantian Rohim sejak tragedi ambruknya bangunan pada Senin, 29 September 2025.

"Alhamdulillah, sudah ketemu. Rasa capek menunggu itu langsung hilang. Jam 11 malam saya dapat kabar dari Rumah Sakit Bhayangkara, katanya anak saya sudah ditemukan. Saya langsung ke sana bersama keluarga, tapi ibunya tidak ikut," kata Rohim dengan suara lirih.

Menurut Rohim, proses identifikasi berjalan cepat dan lancar. Petugas memberi kabar melalui telepon bahwa telah ditemukan jenazah dengan ciri-ciri yang cocok dengan anaknya. Setelah dilakukan pencocokan DNA, hasilnya pun sesuai.

"Begitu dinyatakan cocok, saya langsung mengabari keluarga. Di RS Bhayangkara semua sudah disiapkan, termasuk pemulasaraan dan shalat jenazah yang dibantu oleh petugas dari PCNU. Jadi setelah itu langsung dibawa ke Madura untuk dimakamkan," ujar Rohim.

keluarga-korban-tragedi-Ponpes-Al-Khoziny-3.jpgMomen haru saat peti jenazah Muhammad Azka dimasukkan ke dalam ambulans pada pukul 00.50 WIB, Minggu dini hari (5/10/2025). (Foto Zisti Shinta/TIMES Indonesia)

Rohim mengaku tidak sanggup melihat langsung kondisi jenazah putra keduanya itu. "Saya tidak melihat jelas. Saya tidak sanggup. Yang penting ikhlas, nanti anak saya yang narik saya ke surga," ucap Rohim lirih.

Jenazah Azka diberangkatkan ke Madura sekitar pukul 03.00 WIB dini hari dengan mobil ambulans. Seluruh proses, mulai dari identifikasi hingga pemakaman, dibantu penuh oleh pihak Basarnas, kepolisian, dan pemerintah daerah.

"Alhamdulillah semuanya gratis, dan selama menunggu di posko pun kebutuhan kami semua dipenuhi. Dari makan, minum, sampai sabun mandi pun disediakan. Kami bersyukur dan berterima kasih atas bantuan semua pihak," imbuhnya.

Meski kehilangan putra tercinta, Rohim mengaku tidak memiliki niat untuk menuntut pihak pondok pesantren. Ia menyebut bahwa kejadian tersebut adalah musibah yang tidak diinginkan siapa pun.

"Tidak ada pikiran seperti itu (menuntut). Bahkan kalau saya punya rezeki lebih, saya ingin menyumbang ke pondok. Kasihan kiai-nya, karena ini musibah. InsyaAllah kami sudah ikhlas," tuturnya.

Terkait pembangunan gedung baru yang ambruk, Rohim menyebut tidak pernah ada tarikan sumbangan kepada wali santri. "Tidak ada. Kami hanya tahu kalau itu sumbangan dari para alumni. Kami cuma bayar SPP saja,” ungkapnya.

Rohim mengenang, Azka merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia berkisah, Azka masuk ke Ponpes Al-Khoziny karena terinspirasi dari kakaknya.

"Azka ini anaknya pendiam, kalau di rumah juga jarang main ke mana-mana. Mondok juga baru tiga bulanan ini, lulus SD minta mondok di Buduran kayak masnya," imbuhnya.

Beruntung, sang kakak selamat dari tragedi. "Kalau pulang ke rumah, masnya sering bawa buku-buku agama dan ditujukan ke adiknya. Azka ini juga suka baca buku. Saat kejadian itu, kebetulan kakaknya lagi kuliah. Alhamdulillah selamat," paparnya.

Kini, keluarga besar Azka hanya bisa berdoa agar putra mereka diterima di sisi Allah SWT."Kami ikhlas. Semoga anak saya tenang di sana dan menjadi jalan bagi kami menuju surga," ucapnya.

"Dan untuk keluarga lain yang ditinggalkan seperti kami, semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan. Kami juga berterima kasih kepada petugas SAR yang bekerja 24 jam. Akhirnya menemukan anak kami," pungkas Rohim dengan mata berkaca-kaca. (*)

Pewarta : Zisti Shinta Maharani
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sampang just now

Welcome to TIMES Sampang

TIMES Sampang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.